Rabu, 29 April 2020

Sejarah Hari Valentine, Benarkah Hari Kasih Sayang?

Wawan Setiawan Tirta
Hari Valentine sering diperingati sebagai hari kasih sayang di seluruh dunia. Namun, tahukah kamu bagaimana asal usul sejarah hari Valentine bermula? Banyak dari kita yang salah kaprah dengan menganggap bahwa Valentine adalah suatu istilah/bahasa yang berarti "kasih sayang". Sebenarnya, Valentine itu adalah nama orang, tepatnya nama seorang pendeta imam suci di Roma yang hidup pada zaman Kaisar Claudius II yang dieksekusi mati pada tanggal 14 Februari 278 Masehi. Mengapa Ia dieksekusi? Baiklah, berikut ini sejarahnya:

Sejarah Hari Valentine

 sering diperingati sebagai hari kasih sayang di seluruh dunia Sejarah Hari Valentine, Benarkah Hari Kasih Sayang?
Sejarah Hari Valentine
Cerita Valentine bermula pada saat Claudius II memerintah Roma. Di bawah pemerintahannya, Roma banyak terlibat dengan peperangan berdarah yang sebenarnya tidak terlalu penting dilakukan. Oleh karena itu, Claudius merasa perlu untuk membentuk pasukan yang kuat untuk mendukung perang. Akan tetapi, kaisar Claudius merasa kesulitan mendapatkan tentara untuk bergabung di kesatuan militernya. Claudius percaya bahwa penyebab mengapa sehingga pria Romawi enggan untuk bergabung dengan tentara karena ikatan kuat mereka dengan istri dan keluarga.

Untuk mengatasi masalah ini, Claudius melarang segala bentuk pertunangan dan pernikahan di Roma saat itu. Valentine, menyadari adanya ketidakadilan keputusan tersebut, menantang Claudius dan terus melakukan pernikahan secara rahasia dengan kekasih mudanya.

Alhasil, tindakannya ini diketahui oleh Claudius dan membuatnya sangat marah. Claudius kemudian memerintahkan untuk menangkap Valentine agar Ia bisa menerima hukuman. Valentine tertangkap dan diseret di depan rakyat Roma, yang mengutuknya dipukuli sampai mati dan kepalanya dipancung. Eksekusi ini dilakukan pada tanggal 14 Februari 278 Masehi.

Legenda juga menyebut bahwa ketika Valentine berada di penjara, Ia meninggalkan pesan perpisahan untuk putri penjaga penjara yang menjadi temannya, di akhir surat Ia menulis "From Your Valentine". Untuk jasanya selama ini yang luar biasa, Valentine dinobatkan sebagai orang suci setelah kematiannya. 

Sebenarnya, asal-usul dan jati diri dari St Valentine sendiri tidak jelas hingga sekarang. Menurut Ensiklopedia Katolik, setidaknya ada tiga orang Santo Valentine yang berbeda, semuanya meninggal sebagai martir, disebutkan dalam katalog awal sebelum tanggal 14 Februari. St. Valentine yang pertama adalah seorang pendeta di Roma, St. Valentine yang kedua adalah seorang uskup di Interamna (sekarang Terni, Italia), dan St. Valentine yang ketiga adalah seorang pendeta di salah satu provinsi Roma di Afrika.

Legenda ini juga mengaburkan tanggal dan tahun kematian St. Valentine dengan Festival Lupercalia, sebuah festival untuk merayakan cinta dan kasih sayang. Dalam festival ini, nama-nama perempuan muda ditulis dan ditempatkan dalam sebuah kota, yang kemudian akan diundi oleh pria-pria yang hadir. 

Namun, sekitar tahun 496 Masehi, Paus Gelasius memerintahkan untuk menghentikan perayaan tersebut. Sebagai gantinya, Ia mendeklarasikan tanggal 14 Februari sebagai hari Santo Valentine. Hal inilah yang terus dirayakan hingga kini di seluruh dunia sebagai hari perayaan kasih sayang yang ditandai dengan pemberian bunga atau coklat. [Ilm]